
Pangandaran – 12 Juni 2025 — Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Pangandaran berkolaborasi dengan STITNU Al Farabi Pangandaran dan MNC Sekuritas sukses menyelenggarakan kegiatan edukatif bertajuk Sekolah Pasar Modal (SPM) dengan mengangkat tema “Optimalisasi Kegiatan Edukasi Gerakan Aku Investor Saham”. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk literasi keuangan dan upaya mendorong partisipasi masyarakat dalam investasi legal di pasar modal.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Ketua STITNU Al Farabi Pangandaran, Prof. (HC) Dr. Dasep Supriatna, M.Ag., yang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya literasi keuangan sejak dini, terutama di lingkungan pendidikan tinggi berbasis keislaman.
“STITNU Al Farabi senantiasa mendukung kegiatan yang dapat meningkatkan kapasitas literasi finansial mahasiswa dan masyarakat. Dengan kolaborasi bersama TPAKD dan OJK, serta dukungan dari MNC Sekuritas, kami percaya bahwa kegiatan ini menjadi langkah awal dalam mencetak generasi muda yang cerdas secara finansial dan berani berinvestasi dengan cara yang legal dan aman,” ujarnya.
Ketua STITNU Al Farabi, Prof. Dasep, menekankan pentingnya investasi yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga membawa dampak positif terhadap pembangunan masyarakat dan bangsa. Ia juga mengapresiasi gerakan Aku Investor Saham sebagai bagian dari edukasi ekonomi modern yang relevan dengan era digital saat ini.
Dari Dasar Pasar Modal hingga Waspada Investasi Ilegal
Kegiatan ini menghadirkan pemateri dari MNC Sekuritas Cabang Bandung, Beni Fitriadi, yang membawakan materi seputar mekanisme perdagangan saham melalui platform MotionTrade, teknik analisis fundamental dan teknikal dalam memilih saham, serta pentingnya memahami indikator keuangan seperti EPS, PER, PBV, ROE, dan DER sebelum memutuskan berinvestasi.
“Investasi bukan sekadar ikut tren. Kita harus paham dasar-dasarnya agar tidak terjebak pada euforia semu. Pergerakan harga saham ditentukan oleh supply-demand dan analisis data yang akurat,” terang Beni.
Selain itu, materi dari OJK Tasikmalaya juga disampaikan mengenai bahaya pinjaman online ilegal dan investasi bodong yang kian marak di masyarakat. Edukasi ini menjadi penting agar masyarakat tidak hanya tergiur keuntungan cepat, tetapi memahami risiko dan legalitas penyedia jasa keuangan.
Para peserta, yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum, juga diajarkan cara membuka akun saham secara online melalui aplikasi MotionTrade—mulai dari verifikasi KTP, pemilihan akun reguler, hingga memahami profil risiko.
Kegiatan Sekolah Pasar Modal ini merupakan bagian dari komitmen TPAKD dalam mengembangkan akses keuangan inklusif yang sehat dan berkelanjutan di Pangandaran. Diharapkan kegiatan serupa akan terus berlanjut untuk mencetak lebih banyak investor muda yang cerdas dan bertanggung jawab.***
0 Comments